Siang itu suasana kota Depok begitu
panas, siang itu juga aku merasakan hal aneh didiriku.Setiap aku melangkah tak
ada satupun orang yang mempedulikan aku,bahkan saat aku mendatangi suatu
restoran dan memandangi 2 sejoli yang sedang asyik makan,mereka tak sedikitpun
memperdulikan aku,bahkan mereka juga tak merasa risih dengan
keberadaanku.Beribu bahkan berjuta pertanyaanpun dilontarkan oleh benak
ku,namun tak satupun pertanyan yang dilontarkan dapat ku
jawab.”Ahh…sudahlah…lebih baik aku pulang saja” ucapku pada diriku sendiri. Aku
pun beranjak pergi dari restoran itu dan menaiki sebuah oplet(angkutan umum)
menuju alamat rumah ku.Di dalam oplet,hal aneh mulai terjadi lagi pada ku,
ada seorang penumpang laki-laki yang menginjak kaki ku namun berjalan
begitu saja tanpa ucapan Ma’af, aku menjadi semakin bingung dengan semuanya.
Bahkan saat aku ingin turun dari oplet itu,tak ada satupun orang yang mendengar
ucapan ku sampai akhirnya seorang ibu tua meminta stop pada supir,sa’at ibu tua
itu turun aku pun ikut turun namun sang supir tak meminta bayaran kepadaku,saat
aku pergi begitu saja tanpa membayar,sang supirpun hanya diam acuh-tak acuh
padaku, ”Ya Allah…teka-teki apa ini??? Apa yang terjadi pada diriku??? Mengapa
di hari ini tak ada satupun orang yang merasakan keberadaan ku???”ucap ku
didalam hati sambil berjalan menuju rumah ku.
Begitu sampai di depan rumah,aku dikagetkan oleh
sehelai kain putih yang berkibar di pagar rumah ku, aku bingung “ siapa kah
gerangan yang hari ini pergi meninggalkan kehidupan di dunia ini????”tanya hati
ku kembali melontarkan sebuah pertanyaan yang aku sendiri tak mampu untuk
menjawabnya.
Rasa penasaran sekaligus keingin tahuan menyelimuti
diriku, aku pun bergegas berjalan masuk kedalam rumahku. Saat aku sampai didepan
pintu rumahku aku menjadi kaget dan semakin bingung,aku melihat banyak orang
yang sedang membaca kan surat yasin, untuk sebuah jasad yangterbaring kaku di
tengah-tengah mereka,”Ya Allah!!! Jasad siapakah itu???” pertanyaan itu muncul
begitu saja dibenakku ,”Apakah itu jasad ayahku??? Atau…ibu ku???? Oooh
tidak….!!!” ucapku di dalam hati sembari meneteskan air mata,tapi untunglah aku
segera menemukan jawaban dari pertanyaan ku,aku melihat ayah dan ibuku masih
lengkap, namun timbul lagi pertanyaan baru yang dilontarkan dibenakku, ”Mengapa
ayah dan ibuku menangisi jasad itu??? Sebenarnya jasad siapa itu???”
berulangkali pertanyaan itu muncul dan berlari-lari dibenak ku.
Begitu baiknya tuhan kepadaku, ia membantu ku menjawab pertanyaan itu, saat itu
tiba-tiba saja datang seluruh keluarga besarku dengan bergelimangan air mata,
dan begitu nenek dan kakek ku membuka kain yang menutupi wajah jasad itu,aku
tersentak kaget ,”Subhanallah..!!! Ternyata jasad tak bernyawa yang sedang di
bacakan yasin dan ditangisi oleh keluargaku itu adalah diriku sendiri..” jujur
aku kaget,namun aku masih tak percaya dengan apa yang kulihat,aku berusaha
meyakinkan kedua orang tua ku serta sahabat-sahabatku yang ada di sana, namun
tak satupun dari mereka yang mampu mendengar ucapanku, air mata ku terus saja
mengalir begitu deras, aku pun berusaha menghapus air mata ibuku dan
memeluknya, namun apadaya hal itu sama sekali tak dapat ku lakukan,namun
perjuangan ku tak berhenti begitu saja,aku berusaha masuk ke dalam jasad yang
sudah tak bernyawa itu, aku berusaha sangat keras untuk menyatukan kembali jiwa
dan raga ku, namun hasilnya nihil, aku hanya bisa pasrah memandangi jasadku
yang lemah tak bernyawa.
Suasana duka dan pilu begitu menyayat hati ku,
ketika aku melihat sendiri jasat ku di masukkan kedalam keranda dan digotong
oleh ayah dan penduduk sekitar rumahku,saat itu aku hanya bisa pasrah namun
tiba-tiba saja ada sesosok pria yang begitu tampan dengan wajah berseri-seri
dengan tubuh yang dibaluti kain putih bersih menghampiri ku,”Assalamu’alaikum
cantik…” ucap pria yang sangat tampan itu kepadaku, ”Wa..Wa..Wa’alaikum
salam…kamu..kamu bisa lihat aku???” sahutku terperangah melihat pria itu, ”Hmm…tentu
bisa donk…adikku J “ jawab pria itu tersenyum begitu manis kepadaku
dengan suaranya yang begitu lembut. Mendengar jawaban pria itu aku bingung dan
semakin heran, ”Adik??? Maksud kamu???” tanya ku, lalu tiba-tiba saja terlintas
dipikiranku tentang perkataan ibuku dulu, saat aku masih kecil, ”Sayang… sebenarnya
kalo kakak kamu masih hidup, pasti kakak kamu bakal ngejagain kamu, dan kamu
jadi nggak disakitin kayak gini…” ucapan itu mendengung di telingaku begitu
jelas. ”Kamu..kamu kakak aku ?? Yang dulu meninggal sehabis di lahirin oleh
ibuku???” tanya ku pada pria itu, ”Iya.. aku ini kakak kamu..dan sekarang kamu
udah harus menemani aku, jadi ayo ikut kakak…!!” ajak pria itu menarik tangan
ku. Tanpa penolakan sedikitpun, aku mengikuti pria tampan yang ternyata adalah
kakak ku itu.
Tak lama kemudian, tiba-tiba saja aku sampai di
sebuah tempat yang begitu bersih, putih, tanpa noda sedikitpun, lalu di ujung
tempat itu aku melihat seberkas cahaya yang amat terang, tanpa aku sadari
ternyata pakaian ku telah berganti, menjadi gaun putih yang indah, lalu belum
sempat aku berbicara dan bertanya tentang semua ini kepada kakak ku, ia hilang
begitu saja seberkas cahaya yang kulihat pun ikut menghilang. Dan tiba-tiba
saja aku mendengar suara orang-orang yang sedang berdo’a untuk ku dan suara
orang-orang yang menangis karna kehilanganku.
Awalnya,aku sangat yakin kalau ini semua hanya
mimpi,namun keyakinanku ternyata sangat dan amat salah, ini benar-benar nyata, kini
aku memang telah pergi ,pergi tuk selamanya dari dunia yang penuh dengan
sandiwara ini.
0 komentar:
Posting Komentar