Kamis, 14 Maret 2013

cerpen "DEATH"



           Siang itu suasana kota Depok begitu panas, siang itu juga aku merasakan hal aneh didiriku.Setiap aku melangkah tak ada satupun orang yang mempedulikan aku,bahkan saat aku mendatangi suatu restoran dan memandangi 2 sejoli yang sedang asyik makan,mereka tak sedikitpun memperdulikan aku,bahkan mereka juga tak merasa risih dengan keberadaanku.Beribu bahkan berjuta pertanyaanpun dilontarkan oleh benak ku,namun tak satupun pertanyan yang dilontarkan dapat ku jawab.”Ahh…sudahlah…lebih baik aku pulang saja” ucapku pada diriku sendiri. Aku pun beranjak pergi dari restoran itu dan menaiki sebuah oplet(angkutan umum) menuju alamat rumah ku.Di dalam oplet,hal aneh mulai terjadi lagi pada ku, ada  seorang penumpang laki-laki yang menginjak kaki ku namun berjalan begitu saja tanpa ucapan Ma’af, aku menjadi semakin bingung dengan semuanya. Bahkan saat aku ingin turun dari oplet itu,tak ada satupun orang yang mendengar ucapan ku sampai akhirnya seorang ibu tua meminta stop pada supir,sa’at ibu tua itu turun aku pun ikut turun namun sang supir tak meminta bayaran kepadaku,saat aku pergi begitu saja tanpa membayar,sang supirpun hanya diam acuh-tak acuh padaku, ”Ya Allah…teka-teki apa ini??? Apa yang terjadi pada diriku??? Mengapa di hari ini tak ada satupun orang yang merasakan keberadaan ku???”ucap ku didalam hati sambil berjalan menuju rumah ku.

Begitu sampai di depan rumah,aku dikagetkan oleh sehelai kain putih yang berkibar di pagar rumah ku, aku bingung “ siapa kah gerangan yang hari ini pergi meninggalkan kehidupan di dunia ini????”tanya hati ku kembali melontarkan sebuah pertanyaan yang aku sendiri tak mampu untuk menjawabnya.
Rasa penasaran sekaligus keingin tahuan menyelimuti diriku, aku pun bergegas berjalan masuk kedalam rumahku. Saat aku sampai didepan pintu rumahku aku menjadi kaget dan semakin bingung,aku melihat banyak orang yang sedang membaca kan surat yasin, untuk sebuah jasad yangterbaring kaku di tengah-tengah mereka,”Ya Allah!!! Jasad siapakah itu???” pertanyaan itu muncul begitu saja dibenakku ,”Apakah itu jasad ayahku??? Atau…ibu ku???? Oooh tidak….!!!” ucapku di dalam hati sembari meneteskan air mata,tapi untunglah aku segera menemukan jawaban dari pertanyaan ku,aku melihat ayah dan ibuku masih lengkap, namun timbul lagi pertanyaan baru yang dilontarkan dibenakku, ”Mengapa ayah dan ibuku menangisi jasad itu??? Sebenarnya jasad siapa itu???” berulangkali  pertanyaan itu muncul dan berlari-lari dibenak ku. Begitu baiknya tuhan kepadaku, ia membantu ku menjawab pertanyaan itu, saat itu tiba-tiba saja datang seluruh keluarga besarku dengan bergelimangan air mata, dan begitu nenek dan kakek ku membuka kain yang menutupi wajah jasad itu,aku tersentak kaget ,”Subhanallah..!!! Ternyata jasad tak bernyawa yang sedang di bacakan yasin dan ditangisi oleh keluargaku itu adalah diriku sendiri..” jujur aku kaget,namun aku masih tak percaya dengan apa yang kulihat,aku berusaha meyakinkan kedua orang tua ku serta sahabat-sahabatku yang ada di sana, namun tak satupun dari mereka yang mampu mendengar ucapanku, air mata ku terus saja mengalir begitu deras, aku pun berusaha menghapus air mata ibuku dan memeluknya, namun apadaya hal itu sama sekali tak dapat ku lakukan,namun perjuangan ku tak berhenti begitu saja,aku berusaha masuk ke dalam jasad yang sudah tak bernyawa itu, aku berusaha sangat keras untuk menyatukan kembali jiwa dan raga ku, namun hasilnya nihil, aku hanya bisa pasrah memandangi jasadku yang lemah tak bernyawa.
Suasana duka dan pilu begitu menyayat hati ku, ketika aku melihat sendiri jasat ku di masukkan kedalam keranda dan digotong oleh ayah dan penduduk sekitar rumahku,saat itu aku hanya bisa pasrah namun tiba-tiba saja ada sesosok pria yang begitu tampan dengan wajah berseri-seri dengan tubuh yang dibaluti kain putih bersih menghampiri ku,”Assalamu’alaikum cantik…” ucap pria yang sangat tampan itu kepadaku, ”Wa..Wa..Wa’alaikum salam…kamu..kamu bisa lihat aku???” sahutku terperangah melihat pria itu, ”Hmm…tentu bisa donk…adikku J “ jawab pria itu tersenyum begitu manis kepadaku dengan suaranya yang begitu lembut. Mendengar jawaban pria itu aku bingung dan semakin heran, ”Adik??? Maksud kamu???” tanya ku, lalu tiba-tiba saja terlintas dipikiranku tentang perkataan ibuku dulu, saat aku masih kecil, ”Sayang… sebenarnya kalo kakak kamu masih hidup, pasti kakak kamu bakal ngejagain kamu, dan kamu jadi nggak disakitin kayak gini…” ucapan itu mendengung di telingaku begitu jelas. ”Kamu..kamu kakak aku ?? Yang dulu meninggal sehabis di lahirin oleh ibuku???” tanya ku pada pria itu, ”Iya.. aku ini kakak kamu..dan sekarang kamu udah harus menemani aku, jadi ayo ikut kakak…!!” ajak pria itu menarik tangan ku. Tanpa penolakan sedikitpun, aku mengikuti pria tampan yang ternyata adalah kakak ku itu.
Tak lama kemudian, tiba-tiba saja aku sampai di sebuah tempat yang begitu bersih, putih, tanpa noda sedikitpun, lalu di ujung tempat itu aku melihat seberkas cahaya yang amat terang, tanpa aku sadari ternyata pakaian ku telah berganti, menjadi gaun putih yang indah, lalu belum sempat aku berbicara dan bertanya tentang semua ini kepada kakak ku, ia hilang begitu saja seberkas cahaya yang kulihat pun ikut menghilang. Dan tiba-tiba saja aku mendengar suara orang-orang yang sedang berdo’a untuk ku dan suara orang-orang yang menangis karna kehilanganku.
Awalnya,aku sangat yakin kalau ini semua hanya mimpi,namun keyakinanku ternyata sangat dan amat salah, ini benar-benar nyata, kini aku memang telah pergi ,pergi tuk selamanya dari dunia yang penuh dengan sandiwara ini.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar